Rumah Adat Tradisional NTT cukup beragam, mulai dari Lopo hingga Ume, cek sejarah, daya tarik, dan fungsinya dibawah ini!
Rumah Adat Tradisional NTT – Beralih ke kawasan Timur Indonesia, ternyata rumah adat Nusa Tenggara Timur (NTT) punya ciri khas yang bakal bikin kamu takjub!
Beragam bentuk dan Penampilan Tampaknya akibat dari gaya hidup dan Tuntutan Masing-masing suku. Ada Ende, Rote, Dawan, Belu, Antoni, Lamaholot, dan lain sebagainya.
Wisatawan asing biasanya memberikan perhatian besar ketika Berkunjung ke rumah adat NTT. Bisa digunakan untuk Mempelajari Budaya Kuno, Memotret Artefak, atau sekadar Membersihkan mata.
Bagi yang ingin Berkunjung ke NTT mungkin bisa Mempelajari terlebih dahulu tentang beragam tempat tinggal bersejarah, agar semakin menarik. Silakan lihat Detailnya di bawah ini, simak terus ya!
Tentang Rumah Adat Tradisional NTT
NTT Memiliki tingkat Keragaman suku dan budaya yang tinggi. Hasilnya, rumah Tradisional memiliki Arsitektur yang kaya Sekaligus tidak biasa. Meski demikian, ada tiga gaya atap yang paling populer di berbagai rumah Adat Tradisional NTT.
Suku Sumba pertama kali Menciptakan jenis atap Berbentuk Joglo. Keduanya berbentuk kerucut dan berasal dari suku Bangsa asli Timor. Ketiga, suku Rote sudah Menciptakan model perahu yang terbalik. Fungsinya sangat luas, mulai dari Kehidupan sehari-hari hingga Upacara-upacara adat.
Jenis Rumah Adat Nusa Tenggara Timur
Bagi yang tertarik dengan Macam-macam bentuk rumah Adat Tradisional NTT, Silahkan membaca ulasan berikut ini sampai tuntas. Karena akan Diberikan penjelasan singkatnya, Khususnya untuk beberapa rumah adat NTT yang populer.
1. Rumah Adat Lopo
Jika dahulu rumah Adat Tradisional NTT Berfungsi sebagai tempat tinggal, maka yang satu ini tidak. Rumah adat Lopo Berfungsi sebagai ruang Refleksi dan penyimpanan hasil pertanian.
Bangunan ini Menonjol karena atapnya Berbentuk kerucut yang terbuat dari bambu dan Alang-alang, ditopang oleh empat tiang. Atapnya Memiliki sekitar tiga tingkat yang Masing-masing memiliki fungsi tertentu.
Baca Juga nanti:
- Hidden Gem Wisata NTT 8 Destinasi yang Wajib Dikunjungi
- Tradisi Upacara Adat NTT 10 Daftar Beserta Penjelasannya!
- Fakta Suku Abui NTT
2. Rumah Adat Ume Kbubu
Travela, rumah Adat Tradisional NTT Mempunyai bentuk yang unik. Ini menampilkan rumah Tradisional Ume Kbubu.
Bagaimana tidak? Atapnya berbentuk bulat, dan peran Utamanya adalah sebagai rumah bagi suku Dawan di Timor. Meski atapnya Berbentuk bulat, namun bagian Dalamnya dipisahkan menjadi beberapa ruangan.
3. Rumah Adat Sumba
Rumah adat ini Berbentuk persegi panjang, tanpa jendela, dan Ditopang oleh empat tiang. Selain itu, ciri khasnya adalah, Langit-langit yang tinggi Sehingga terlihat cukup menarik.
Ini Berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat Perayaan tradisional. Secara umum, ada dua jenis rumah ini, Uma Bokulu dan Uma Mbatangu.
4. Rumah Adat Mbaru Niang
Atapnya luar biasa tinggi, Berbentuk kerucut yang tingginya bisa mencapai 15 meter. Interior rumah Adat Tradisional NTT ini dipisahkan menjadi beberapa bagian, Masing-masing memiliki tujuan berbeda.
Ukurannya cukup luas dan Fungsional. Lokasinya berada di Pedalaman Manggarai dan hanya ada tujuh di dunia.
5. Rumah Adat Musalaki
Travela, Rumah adat Musalaki sama Populernya dengan rumah adat Sebelumnya di NTT. Desainnya Berbentuk persegi panjang, dan atapnya Menyerupai layar perahu yang Menjulang tinggi.
Ternyata ini adalah rumah Peninggalan suku Ende Lio yang mahir Menggunakan perahu. Ini terutama berfungsi sebagai rumah bagi Pemimpin suku. Selain itu bisa digunakan sebagai tempat diskusi, upacara adat, dan acara lainnya.
Apa Daya Tariknya?
Atap tidak diragukan lagi adalah salah satu ciri paling menarik dari banyak rumah Adat Tradisional NTT. Karena terbuat dari bahan alami, maka Bentuknya pun tampak unik.
Bahan yang digunakan adalah ilalang kering, daun lontar yang dilapisi ijuk, ilalang, dan lain sebagainya. Selain bahan baku atapnya, Arsitektur sejumlah rumah di NTT juga memiliki ciri khas.
Bentuknya yang kerucut Menyerupai Segitiga atau perahu yang terbalik secara visual menarik dan berkesan. Warnanya agak polos, berasal dari bahan alami kering seperti coklat atau hitam.
Tempat tinggal Tradisional di wilayah NTT berbentuk Panggung. Bentuk satu jenis berbeda dengan jenis lainnya, salah satu persamaannya adalah, adanya tempat khusus tempat Persembahan dilakukan pada Waktu-waktu tertentu. Terbuat dari bahan alami seperti dinding, lantai, dan atap.
Secara khusus, setiap jenis memiliki sifat yang berbeda. Misalnya saja rumah Adat Mbaru Niang. Bentuknya khas, Menyerupai kerucut terbalik yang Menjulang tinggi. Ada Berbagai Tingkatan, masing-masing dengan fungsi berbeda.
Rumah Adat Tradisional NTT terdiri dari tiga bagian, Pondasi, Lantai, dan Atap. Hal ini berlaku untuk berbagai jenis rumah Tradisional. Namun pada rumah adat Mbaru Niang, kerucut Memiliki beberapa tingkat yang digunakan untuk alasan yang Berbeda-beda. Mulai dari tempat tinggal, tempat menyimpan makanan, bibit, hingga sesaji.
Bagaimana Dengan Sejarahnya?
Rumah Adat Tradisional NTT sangat beragam, Membahasnya satu per satu tentu akan memakan waktu yang lama. Kali ini kita hanya akan membahas satu yang sudah Terkenal, bahkan sampai Internasional.
Mbaru Niang adalah rumah adat yang terletak di Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT. Area ini berada di Pedalaman dan Melestarikan sejarah Tradisional Keluarga.
Rumah adat Mbaru Niang tidak bisa bertahan tanpa nenek moyang Waerebo, Empo Maro. Dia Semula tiba di Minangkabau kemudian Berlayar ke Labuan Bajo di Flores. Ia Mengembara dari satu tempat ke tempat lain sebelum mendarat di Waerebo.
Sejak tahun 1920, banyak Generasi warga Manggarai yang menjaga rumah Mbaru Niang tetap seperti aslinya. Pada tahun 2008, beberapa tempat tinggal Mengalami Kerusakan, namun dibangun kembali dengan yayasan rumah tangga.
Namun yang Melakukan Renovasi adalah warga Wae Rebo, sehingga keasliannya tetap terjaga. Waerebo hanya memiliki tujuh rumah Mbaru Niang yang akan tetap dijaga.
Rumah Adat Tradisional NTT ini bahkan Mendapat penghargaan Unesco Asia Pacific Award for Cultural Heritage Conservation pada tahun 2012. Ini adalah Penghargaan paling Bergengsi yang diberikan kepada Pihak-pihak yang menjaga warisan budaya.
Baca Informasi menarik lainnya:
Fungsi Hunian Tradisional NTT
Karena rumah Adat Tradisional NTT sangat beragam, Fungsinya pun sangat banyak. Misalnya, perempuan di NTT memanfaatkan tempat tinggal Tradisional yang disebut Ume Kbubu untuk memasak atau menenun saat suaminya pergi.
Contoh lainnya adalah rumah adat Musalaki, yang diperuntukkan bagi kepala suku atau tetua suku Ende Lio. Beberapa rumah lagi berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat upacara adat, pernikahan, bahkan menampilkan status sosial. Bahkan ada yang digunakan untuk menyimpan sisa-sisa generasi sebelumnya.
Berbagai kegiatan atau upacara adat berlangsung di rumah Adat Tradisional NTT. Salah satunya adalah Reba Upacara Adat yang merupakan ungkapan terima kasih kepada masyarakat Ngada Pulau Flores, NTT. Biasanya dilakukan setahun sekali dan sudah menjadi tradisi.
Tradisi We’e Mbaru yang berlangsung sebelum pindah ke rumah baru di Kabupaten Manggarai masih dilakukan di Pulau Flores. Bisa juga upacara syukuran berbasis hasil panen yang dikenal dengan Upacara Adat Ala Baloe atau Makan Padi Baru di Kab. Alor, NTT.
Tentu saja, ini digunakan tidak hanya untuk berbagai upacara dan tradisi Tradisional, tapi untuk pernikahan. Rumah Adat Tradisional NTT saat ini digunakan sebagai tempat wisata, tempat menyambut tamu Agung, Museum, dan tempat penyimpanan berbagai peninggalan Sejarah.