Home ยป Bali ยป Jenis Tari Bali | 15 Tari Kesenian Bali

Jenis Tari Bali | 15 Tari Kesenian Bali

tari kecak bali

Bali Terkenal dengan budaya dan Keindahan alamnya, berikut adalah Beberapa jenis tari Bali, yuk simak Selengkapnya di bawah ini!

Jenis Tari Bali – Pulau Dewata punya pesona yang membuat Wisatawan tak bisa Berkata-kata. Selain itu, Budayanya menarik bagi Wisatawan. Tarian Tradisional Bali adalah salah satu tujuan wisata yang menarik diantara sekian banyak budaya Bali.

Jenis tari Bali bahkan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena gerakannya yang unik dan kaya akan Filosofis. Pada Kegiatan adat, ritual Keagamaan, dan seni Pertunjukan, Pertunjukan tari ini biasa dilakukan di pura atau pusat Kebudayaan.

Jenis Tari Bali

1. Tari Panji Semirang

Untuk Menggambarkan kisah Putri Galuh Candrakirana, para penari akan Menggunakan bahasa Kawi dalam Dialognya. Selama Pengembaraannya, sang putri Menyamar sebagai Raden Panji untuk Menghibur dirinya setelah Pasangannya jatuh sakit dan Tiba-tiba menghilang.

Ekspresi yang ditampilkan adalah mata besar dan Senyuman yang tegas namun tetap Bersemangat. Tarian ini Memiliki latar Belakang yang panjang.

2. Tari Kecak

Hampir setiap Wisatawan yang pernah Berkunjung ke Bali pasti ingat dengan Tari Kecak. Tarian Legendaris ini Menggambarkan kisah Ramayana, yaitu bagaimana pasukan kera Membantu Rama dalam Perjuangannya melawan Rahwana.

tari kecak bali
jenis tari bali

Mayoritas Penarinya adalah Laki-laki, dengan jumlah puluhan orang. Para penari akan membentuk Lingkaran dan Terus-menerus Meneriakkan “Cak-cak-cak” sambil mengangkat kedua tangan.

3. Tari Barong

Saat menyaksikan Pertunjukan tari barong, Anda akan melihat Karakter bernama “Bahruang” atau “Beruang”. Menurut Mitologi, Semi-singa atau beruang Memiliki Kekuatan gaib dan bisa melindungi umat manusia.

Barong Gajah bali

Barong gajah, barong asu, dan macan adalah contoh barong lainnya. Tarian ini Biasanya dibawakan oleh dua orang, yang satu Berperan sebagai kepala dan lainnya Mengendalikan gerakan ekor.

4. Tari Pendet

Tari pendet adalah tarian religi yang dipentaskan di halaman pura atau Pelinggih, dimana Bhatara dan Bhatari Disemayamkan di istana. Tarian yang bertujuan untuk menyambut Tuhan dari surga ini menampilkan Ekspresi wajah yang tegas dan gerakan mata yang intens atau melotot.

Penarinya adalah seorang wanita Berpakaian adat yang membawa bokor atau canang sari yang berisi bunga. Para penari akan Mengenakan pakaian adat Bali, mulai dari ikat Pinggang prada, anteng (cerik), dan kemben songket.

5. Tari Margapati

Tari Margapati adalah jenis tari Bali Terpopuler selanjutnya. Tarian Margapati, seperti halnya Panji. Tari Semirang, mempunyai kisah dan tujuan dibalik indahnya gerak tariannya. Berbeda dengan tari Panji Semirang yang berkisah tentang Petualangan seorang putri, tari Margapati Mempunyai makna yang menyedihkan.

Hal ini dikarenakan tari Margapati Menceritakan kisah Kematian. Tari Margapati adalah tarian yang diartikan menuju Kematian. Kisah yang dibawakan oleh seorang penari wanita dalam tarian Bali ini Dilengkapi dengan Gerakan-gerakan lincah yang Mengingatkan kita pada seorang Laki-laki yang bersiap menyerang atau menyergap sesuatu.

6. Tari Wirayuda

Tari Wirayuda adalah jenis tari Bali selanjutnya. Tarian ini Menggambarkan Peristiwa Perang Dunia II. Jumlah penari yaitu dua hingga empat pasang, Mencerminkan Pertarungan yang ditampilkan dalam tari Wirayuda.

Selain itu, untuk lebih menggambarkan Pertarungan, para penari dilengkapi dengan senjata tombak sebagai Aksesoris tari. Senjata tombak selain Menggambarkan konflik juga mencerminkan Kesatria Bali Dwipa.

7. Tari Condong

Tidak hanya sekedar Menyampaikan dongeng, namun ada Kepercayaan di balik Tari Condong yang banyak dianut Masyarakat Bali. Konsep ini didasari oleh mimpi seorang Pangeran yang konon sakit dari Sukawati.

Dalam mimpi ini, seorang Pangeran bertemu dengan dua gadis cantik yang sedang menari. Pada mimpi tersebut, dua orang wanita mulai menari, dan gerakan mereka terlihat indah dan anggun, membuat sang Pangeran Tertarik ketika melihat daya tarik kedua penari tersebut.

Ketika sang Pangeran sembuh dari Penyakitnya, jenis tari Bali tersebut diajarkan kepada para wanita dan masih dilestarikan hingga saat ini.

8. Tari Janger

Berikutnya adalah Tari Janger, sudah hadir sejak tahun 1930 dan masih menjadi jenis tari Bali yang populer sampai Sekarang. Tari Janger yang dibawakan oleh Sepasang penari pria dan wanita Berjumlah 10 hingga 16 pasang, menggambarkan kisah Interaksi sosial anak muda di Bali.

Para penari tidak hanya sekedar menari, namun Menyanyikan lagu dengan judul yang sama, lalu saling menjawab.

9. Tari Durga Mahisasura Mardini

Tari Durga Mahisasura Mardini adalah tarian Tradisional Bali yang Terinspirasi dari Durga Mahisasura Mardini yang ditulis pada lontar Siwagama. Kitab suci Tradisional Siwagama menceritakan sebuah kejadian dimana para dewa dan dewi di surga kelelahan karena berjuang melawan Rakta yang sangat besar.

Tarian ini dibawakan oleh sepuluh orang penari pria dan wanita dalam tarian Durga Mahisasura Mardini. Beberapa penari dianggap Mewakili Rakyat, sang raksasa.

Sementara itu, salah satu penari akan memerankan Durga yang digambarkan sebagai dewi sakti yang memegang senjata suci Nawa Sanga.

10. Tari Belibis

Selanjutnya yang tak kalah menarik, yakni Tari Belibis, merupakan jenis tari Bali yang diciptakan pada tahun 1984 oleh N L N Swasthi Wijaya Bandem dan I Nyoman Windha. Tari Belibis Terinspirasi dari kisah Angling Dharma.

Raja Angling Dharma bertemu dengan seorang putri raksasa yang memakan manusia saat berkelahi. Kemudian, karena takut raksasa itu mengetahui Keberadaannya, Angling Dharma Mengutuk putri raksasa itu menjadi burung belibis.

Tari belibis dibawakan secara Berkelompok untuk Menyampaikan cerita tersebut. Gerakan tari belibis tampak cukup lues hingga menyerupai burung belibis yang sedang terbang. Contohnya gerakan kepala dan leher, tangan dan kaki, serta mata dari penari belibis.

11. Tari Legong

Sesuai dengan namanya, tari Legong Diiringi oleh alat musik gamelan. Kata “leg” mengacu pada gerak tari yang luwes, dan “gong” mengacu pada gamelan. Sedangkan Gamelan Semar Pagulingan adalah nama gamelan yang digunakan untuk mengiringi tari Legong.

Tiga orang penari berpengalaman membawa kipas angin menampilkan tarian ini. Bentuk tari Legong Bermacam-macam, antara lain Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong Keraton, dan Legong Kuntul.

12. Tari Baris

Jenis tari Bali ini sesuai dengan namanya adalah formasi penari yang Berbaris untuk melakukan ritual sebelum para pejuang berangkat Berperang. Tarian ini Terutama dibawakan oleh Laki-laki untuk melambangkan Keberanian para ksatria Bali yang Berjuang melindungi Raja.

Hal ini dibedakan dengan gerakan tubuh yang setara dengan telinga. Sebagai tanda Ketangguhan Prajurit Bali, para penari akan menggerakkan Badannya layaknya Pahlawan Bertarung. Setiap anak Laki-laki akan diajari tarian ini sebelum mereka mencapai usia dewasa.

13. Tari Puspanjali

Tari Puspanjali adalah tarian berbentuk bunga yang menyambut dan menghormati tuan rumah. Nama Puspanjali berasal dari kata Sansekerta “puspa” (bunga) dan “anjali” (rasa hormat).

Biasanya, tarian ini dilakukan oleh 5 hingga 7 orang penari. Saking banyaknya Pengunjung yang menonton, setiap penari terlihat ceria. Ketukan tari Puspanjali berpindah dari lambat ke cepat dan mundur lagi, Tergantung iringan Gending-nya.

14. Tari Trunajaya

Tari Trunajaya adalah jenis tari Bali dari daerah Buleleng. Karena Mewakili Semangat para pemuda yang ingin memikat hati para wanita, maka tarian ini mengandung Gerakan-gerakan yang energik. Trunajaya berasal dari istilah teruna yang berarti “muda”.

Para penarinya diiringi oleh gong kebyar yang tergolong dalam waktu panjang dan waktu pendek. Tarian ini menggambarkan Kejantanan Laki-laki dengan Ekspresi mata dan gerakan yang tegas.

Yuk baca Destinasi lainnya:

Dapatkan Penawaran kami lainnya:

15. Tari Rejang

Pada hari raya umat Hindu, tari rejang sering dipentaskan di halaman pura, tepat di depan Pelinggih. Para penari wanita akan menampilkan secara massal lambang Widyadari (Bidadari) yang turun ke bumi untuk memandu Bhatara.

Tarian ini ditampilkan pada upacara Penyucian hari raya Nyepi. Rejang Renteng secara Harafiah berarti “renta atau tua”, dan mengacu pada sesepuh atau pemangku (orang yang suci).

Jika ingin melihat Kebudayaan jenis tari Bali secara langsung, banyak sekali pertunjukan yang bisa Anda jumpai langsung di Pulau Dewata, masukan bucket list sekarang!

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.