Sikapi Dampak Kenaikan Harga BBM, Kemenparekraf Siapkan Bansos Bagi Pelaku Wisata
Awal September ini, publik dihebohkan dengan kabar Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan tersebut hampir bisa Dipastikan akan Berdampak pada Perekonomian Masyarakat.
Tidak hanya di sektor bahan pangan dan Kebutuhan dasar rumah tangga, Meningkatnya harga BBM juga Berimbas ke Berbagai sektor, Termasuk Pariwisata.
Menyikapi dampak Kenaikan harga BBM, Kemenparekraf siapkan bansos bagi pelaku wisata. Â Dikutip dari Traveldetik (6/9/2022), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno Menyebut kini pihaknya tengah Melakukan penghitungan imbas dari kenaikan tersebut.
“Kami sekarang sedang menghitung secara cermat dampaknya. Per hari ini tentunya yang paling mendapatkan pukulan adalah peningkatan dari Harga-harga bahan pemasok terutama untuk Produk-produk ekonomi kreatif,” Ungkapnya dalam Pertemuan Mingguan bersama media, Senin (5/9/2022) kemarin.
Kenaikan Harga BBM Produk Kreatif Naik Hingga 20%
Diperkirakan produk-produk ekonomi kreatif bakal mengalami kenaikan harga hingga 20 persen sebagai dampak kenaikan harga BBM tersebut.
“Dan hasil diskusi kami secara singkat dengan Ibu Deputi Gubernur Senior kemarin di Dieng dengan jadi Rp 10.000 untuk Pertalite dan solar di angka Rp 7.600 ini kita melihat bahwa potensi kenaikan dari Harga-harga produk ekonomi kreatif lokal Khususnya kuliner, kriya, dan fashion itu Rata-rata yang Diantisipasi itu antara 10-20 persen,” terang orang nomor satu di Kemenparekraf tersebut.
Baca juga nanti:
Wisata Ikut Terdampak
Lebih lanjut, ia Menyebut sektor Transportasi sebagai salah satu Komponen dalam bisnis wisata turut terkena dampak Kenaikan harga BBM tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya kini tengah Melakukan Perhitungan secara Komprehensif sebagai Langkah Antisipasi akan dampak yang ditimbulkan dari Kebijakan tersebut. “Transportasi ini adalah salah satu Komponen Pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat terdampak.
Jadi kami sedang Menghitung secara Komprehensif dan kita ingin Mengantisipasi berapa Dampaknya terhadap Produk-produk wisata dan juga ekonomi kreatif,” bebernya lebih lanjut.
Baca berita lainnya:
- KTT G20 Labuan Bajo PLN Pastikan Listrik Aman
- Rekomendasi Wisata Untuk Peringati Hari Pahlawan
- Desa Pocong, Apakah Tempatnya Seserem Namanya?
- Dampak Kenaikan Tiket P Komodo Lebih 10 Ribu Turis Batal
Kemenparekraf siapkan bansos
Nantinya, hasil Perhitungan tersebut akan menjadi pertimbangan, termasuk jika perlu Digelontorkan bantuan sosial kepada para pelaku Oariwisata dan ekonomi kreatif. Bantuan tersebut nantinya akan Diprioritaskan bagi Masyarakat yang rentan.
“Data-data ini akan kita kumpulkan, kita akan ajukan kepada Dirjen Keuangan Seandainya diperlukan bantalan sosial bagi para pelaku Parekraf terutama yang ada di Masyarakat rentan.
Yang Pendapatannya dari Dampak Kenaikan Harga BBM di bawah Rp 5 juta atau di bawah Rp 3 juta sebulan itu pasti yang paling terdampak dari Kenaikan ini,” tutupnya.
Dapatkan Penawaran kami:
- 11 Rekomendasi Wisata Terbaik di Bontang yang Wajib Dikunjungi
- 9 Pemandangan Wisata Eksotis di Raja Ampat Papua Yang Keren
Presiden Jokowi
Sementara itu, BBM resmi naik pada 3 September 2022 lalu pada pukul 14.30 WIB. Dikutip dari Kontan.co.id Pemerintah terpaksa Menaikan harga BBM Lantaran subsidi yang Diberikan selama ini tidak tepat sasaran.
Presiden Jokowi menyebut, lebih dari 70% subsidi justru Dinikmati oleh Golongan Masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil pribadi.
“Mestinya uang negara harus di Prioritaskan untuk Memberikan subsidi kepada Masyarakat yang kurang mampu dan saat ini Pemerintah harus membuat Keputusan dalam situasi yang sulit Pemerintah yaitu mengalihkan subsidi bbm,” tegas kepala negara. (y)