Dampak Gempa Cianjur Kabar duka menyelimuti Indonesia. Senin, (21/11/ 2022), terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur.
Akibatnya, banyak Rumah dan Bangunan mengalami Kerusakan bahkan Merenggut cukup banyak korban jiwa.
Dampak gempa Cianjur salah satunya di sektor wisata, yaitu Pendakian ke Gunung Gede Pangrango ditutup sementara.
Baca juga nanti:
- Bali Diguncang Gempa 5,8 SR, Warga Berlarian, Rumah Nana Mirdad Retak
- Sikapi Dampak Kenaikan Harga BBM, Kemenparekraf Siapkan Bansos Bagi Pelaku Wisata
Penutupan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)
Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni Membenarkan kabar Penutupan akses wisata ke gunung Berketiggian 3.008 m itu. “Informasi seputar Penutupan Pendakian,” tandasnya kepada DetikJabar, Selasa (22/11/2022) yang kemudian Gotravela kutip dari detik.travel.
Dalam Keterangannya, ia juga Menyampaikan bahwa tidak ada Kerusakan di TNGGP hingga sejauh ini. “Nggak ada info sementara,” Tambahnya.
Penerapan Penutupan jalur Pendakian ke Gunung Gede Pangrango sejak Selasa, 22 November 2022 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Surat edaran tentang penutupan Sementara Pendakian sebagai dampak gempa Cianjur juga Menyebut imbauan ke calon pendaki.
Pihak terkait meminta calon pendaki yang telah melakukan Pembayaran via booking online hingga Selasa, (22/11) untuk Melakukan Penjadwalan ulang pendakian.
Dapatkan Penawaran kami: Sewa Motor di Kuta Bali ๐ต bersama gotravela!
Cianjur rawan gempa bumi level tinggi
Merujuk laporan Tempo.co, Koordinat utama gempa Cianjur berada di Tegallega, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Pusat gempa itu masih masuk jalur patahan aktif sesar Cimandiri. Lokasi tersebut berada di kaki Gunung Gede Pangrango.
Hingga hari ini gempa susulan masih terus terjadi bahkan di atas 100 kali. “Jumlah gempa susulan hingga 23 November 2022 pukul 07.00 WIB Sebanyak 161 gempa susulan,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Rabu 23 November 2022.
Meski Demikian, gempa susulan sudah tidak ada lagi sejak pukul 05.24 WIB. Frekuensinya pun semakin jarang.
Sementara Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan menyebut Cianjur sebagai kawasan rawan gempa bumi level tinggi.
โJadi dari Badan Geologi melalui PVMBG di bidang gempa bumi sudah Menyampaikan peta Kerawanan gempa bumi, sumber gempa yang terjadi di Cianjur Merupakan rawan bencana gempa bumi tinggi,” Ungkapnya dalam Konferensi pers yang digelar pada Selasa 22 November 2022.
Baca juga:
- Normalisasi Tak Kunjung Terealisasi Danau Yeh Melet Bali Jadi Sepi
- Direstui! Anggaran Sementara Kemenparekraf 2023 Tembus Rp 3,3 Triliun
- Jurus Kemenparekraf Dorong Wisata Ramah Muslim
- Catat! Wisata Ramah Muslim Beda dengan Wisata Religi!
- Dibutuhkan Virtual Tourism untuk Dongkrak Pasar Wisata Halal Indonesia
- Penerbangan Garuda Langsung Bali-Korsel
- WSBK Mandalika
- Bumi Perkemahan Dukuh Blahkiuh
- Legenda Dan Sejarah Nusa Penida
- Dampak Harga BBM Naik Bagi Dunia Pariwisata
Imbas Gempa
Meski tak menimbulkan Tsunami, tetapi dampak gempa Cianjur terbilang parah. Hal ini lantaran gempa berpusat di darat dengan Kedalaman 11 km. Hingga Selasa, (22/11) BMKG Mencatat ada 268 korban Meninggal. Dari jumlah tersebut baru 122 jenazah yang sudah teridentifikasi.
Sementara 151 korban hilang masih dalam Pencarian. Kemudian, korban Luka-luka mencapai 1.083 orang dan jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang.
Dampak gempa Cianjur juga Menyebabkan sebanyak 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rumah rusak sedang dan 12.641 unit rumah Mengalami rusak ringan. Data tersebut masih sangat mungkin berubah mengingat Pendataan masih terus berproses. (y)