Candi Penataran merupakan tempat wisata bersejarah yang berlokasi di Jawa Timur, tepatnya di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Termasuk ke dalam candi Hindu. Dibangun pada masa Kerajaan Kediri. Candi ini masih digunakan sampai pada masa Kerajaan Majapahit. Bahkan candi ini menjadi Candi Paling Besar di Provinsi Jawa Timur.
Penemu candi ini adalah Sir Stamford Rafles tahun 1815 pada masa kolonial Inggris. Saat itu, Ia menjabat sebagai Letnan Gubernur Jenderal.
Fakta dan Sejarah Candi Penataran
1. Desain Arsitektur Candi
Jika diperhatikan, desain dari candi ini hampir mirip dengan candi-candi lain yang berada di Jawa Timur. Desainnya tersusun linear tidak beraturan. Candi Penataran ini memiliki 3 bagian, yakni bagian depan, tangah dan belakang.
Pada bagian depan, Anda bisa melihat 2 buah archa Dwapala di bagian pintu. Masyarakat percaya bahwa archa ini berfungsi sebagai penjaga pintu. Archa Dwapala juga sering disebut Reco Petung oleh para penduduk sekitar. Pada archa tersebut terdapat tulisan tahun 1242 Saka atau 1320 Masehi.
Masih di bagian depan, ada pula Bale Agung atau Pendopo. Tempat ini sering digunakan sebagai tempat berkumpul para tetua adat untuk musyawarah.
Masuk di bagian tengah, ada 2 arca Dwarapala, Candi Naga, 6 sisa bangunan serta pondasi bata yang terletah di sebah timur.
Lalu di bagian belakang terdapat 9 buah bekar bangunan yang posisinya tidak rapi, prasasti Palang dan bangunan yang memiliki relief yang menceritakan mengenai candi ini.
2. Candi Terbesar di Jawa Timur
Memiliki luas 12.946 meter persegi membuat Candi Penataran termasuk dalam Candi Terbesar di Jawa Timur. Candi Hindu ini berlokasi di ketinggian 450 di atas permukaan laut, tepatnya pada lereng Gunung Kelud.
Dapatkan juga penawaran kami mulai dari sewa mobil di jogjakarta dengan driver dan lainnya.
3. Dulu Dikenal Sebagai Candi Palah
Pada awalnya penduduk mengenal candi ini dengan nama Candi Palah. Nama ini berdasarkan pada penemuan prasasti yang ada pada candi tersebut. Di dalam prasasti dijelaskan bahwa fungsi Candi Palah adalah sebagai tempat pemujaan.
Namun lambat laut nama candi Palah tak begitu dikenal, orang-orang lebih sering menyebut Candi Penataran. Hal tersebut karena lokasinya berada di Desa Penataran, Nglegok, Blitar.
4. Diburu Oleh Para Arkeolog
Pendiri Candi Penataran adalah Raja Crnga (Syrenggra). Dulu sang Raja bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Crengalancana Digwijayottungadewa. Candi ini dibangun tahun 1194 saat sang Raja memerintah Kerajaan Kediri.
Masa pemerintahan Raja antara tahun 1190-1200. Candi ini digunakan untuk tempat pemujaan agar terhindar dari marabahaya yakni letusan Gunung Kelud.
Karena bentuk bangunannya masih alami, belum ada rekonstruksi, maka tak heran jika banyak arkeolog ingin melakukan penelitian lebih mendalam.
5. Tempat Pemujaan Tolak Bala Gunung Kelud
Gunung Kelud merupakan gunung berapi yang masih aktif meletus hingga tahun 2014 lalu. Di candi inilah, masyarakat dulunya seringkali melakukan upacara pemujaan agar terlindungi dari marabahaya letusan gunung berapi.
6. Tempat Berlangsungnya Sumpah Palapa Gajah Mada
Tahukah Anda bahwa Sumpah Palapa Gajah Mada diikrarkan di candi ini? Candi ini sangat disukai oleh Patih Gajahmada dan Raja Hayam Wuruk. Oleh karena itu, sumpah Palapa diucapkan oleh Gajah Mada di sekitar Candi Penataran.
7. Peninggalan Kerajaan Kediri
Pembangunan Candi Penataran dilakukan pada masa pemerintahan Kerajaan Kediri. Hal ini dapat disimpulan dari informasi pada prasasti yang ditemukan.
Prasasti tersebut mengungkapkan bahwa candi didirikan tahun 1200 Masehi. Sedangkan Kerajaan Kediri hadir pada tahun 1045 M sampai 1222 M.
Baca Juga:
Berwisata ke peninggalan sejarah tentunya akan membuat kita semakin mencintai peninggalan nenek moyang. Begitu unik Candi Penataran ini, mari kita jaga supaya tetap terawat dengan baik.